Jakarta - Penjualan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) secara tidak langsung kepada DBS Group Holdings Ltd, mendapat kritik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut Anggota Komisi XI DPR RI, Maruarar Sirait sejatinya Bank Indonesia (BI) memberi kesempatan kepada investor domestik ikut penawaran pembelian Asia Financial Indonesia Pte Ltd, yaitu perusahaan yang memiliki 67,37% saham BDMN, senilai Rp 45,2 triliun. "Kita memang tidak intervensi, tapi menyarankan BI harus resiprokal. Ada upaya konkrit untuk mengurani kepemilikan asing pada perbankan Indonesia," kata Maruarar di Jakarta, Senin (2/4/2012). Ia menambahkan, saat belum ada aturan keberpihakan kepemilikan saham perbankan oleh investor dalam negeri harusnya BI bisa menjebatani dengan hadirnnya PBI. "Kita akan tanyakan kepada BI. Ada tidak peraturannya. Kalau tidak ada, sebaiknya buatkan action plan berupa PBI-PBI. Jangan hanya sebatas good will," tambahnya. Baginya, harus ada semangat dalam kepemilikan saham perusahaan Indonesia oleh putra bangsa. Tidak mengandalkan investor luar, yang pada ujung-ujungnya mengatur bisnis di Indonesia. "Jangan hanya dari sisi bisnis saja. Tentu ada peluang untuk dimiliki pemerinta atau perusahaan yang ada di Indonesia," tegasnya. "Ini harus jadi contoh, karena negara kita bukan negara liberal. Kepentingan nasional harus mendapat ruang, melalui kebijakan," tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, DBS Group Holdings Ltd telah sepakat dengan perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd untuk mengambilalih 100% saham Asia Financial Indonesia Pte Ltd miliki FFH. AFI sendiri merupakan lembaga investasi yang memiliki 67,37% Bank Danamon. Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada akhir semester II-2012. Pelaksanaan pengambilalihan masih tergantung pada diperolehnya persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwenang di Singapura dan Indonesia serta persetujuan pemegang saham di Singapura. Pelepasan saham disepakati pada harga Rp 7.000 per lembar. Transaksi ini akan dibayarkan melalui 439 juta saham baru DBS senilai 14,07 dolar Singapura per lembar. Dengan harga yang sama Rp 7.000 per lembar, total nilai wajib tender tersebut mencapai Rp 66,4 triliun atau 9,1 miliar dolar Singapura. Ini setara 2,6 kali nilai buku konsolidasi BDMN per 31 Desember 2011. Penawaran tender akan dilakukan setelah diselesaikannya pengambilalihan saham AFI sebagai pemegang saham Danamon.

Sumber : Detik.com
Add to Cart

Danamon Kembali Jatuh ke Tangan Asing, DPR Kritik BI

0 komentar:

Posting Komentar